Mmmh.. berjualan yah, cerita dulu
deh, orang tua mempunyai pekerjaan berjualan dipasar Pangalengan sejak tahun
1996. Saat kelas 3 SD tahun 1999, iseng-iseng aja pengen uang tambahan karena
waktu itu, saya hanya diberikan uang jajan Rp. 500 .. Waktu itu, sedang populer
kertas isi binder bergambar kartun, dan akhirnya mencoba untuk berjualan kertas
binder itu, modalnya pun dari uang jajan yang diberi orang tua. Sungguh sangat
senaang sekali mendapat uang Rp. 1000, karena saya menjual ke teman yang banyak
uang.. hehehe..
Kalau zaman SMP sama SMA hanya
membantu mama jualan di pasar, dikarenakan ayah saya STROKE selama 9 tahun
sampai 2012 kemarin ;(. Tadinya saya tidak diperbolehan untuk kuliah, mama
sudah memberi modal untuk jualan di pasar, tapi ayah membantah untuk itu, dan
harus terus kuliah. Setelah berada diperkuliahan D3, ada program magang di
perusahaan di PT. PRN Subang, ini merupakan salahsatu perusahaan bergerak
dibidang manufacturing bergerak dimachining (messpro), job order dan special purpose machine. Setiap pagi
selalu briefing selama 30 menit, dan selanjutnya bekerja, di perusahaan ini
tidak melihat itu wanita atau pria, semua pekerjaan yang berat atau ringan
semua merasakan. Awalnya ditempatkan dibagian Command Media, kemudian di Assy
machine, dan akhirnya di Maintenance,
ga ngerti apa yang dikerjakan, karena tidak sesuai dengan jurusan saya. Pada
saat pembagian gaji pertama sungguh sangat bahagiaaa sekali walaupun hanya
mendapatkan Rp. 500.000, tapi dipikir juga gaji segitu tidak sesuai dengan
keringat yang di keluarkan. Sungguh sangat sedih diSubang ngekost, belum makan,
waah abis ditengah jalan juga hehehe...
January 2013 alhamdulillah saya
dapat melanjutkan kuliah di ITB Seamolec, dengan program beasiswa alih jenjang
Batch 7. Matrikulasi di Seamolec tangeran pun segera diikuti. Pada saat outbond
pertama, banyak sekali motivasi yang bapak Stenly berikan. Tak kalah serunya
bapak menyuruh kita untuk jualan pena dengan harga setinggi mungkin. Tujuan
dari penjuana ini bukan untuk mencari laba, namun untuk menghilangkan rasa malu
ini “seperti saya ini pemalu sekali”, tetap bekerjasama dengan tim, terus
bekerja keras, serta pantang menyerah, begitupun bagaimana rasanya mencari
rupiah itu sangat butuh pengorbanan yang begitu besar.
Hari pertama, cuacanya agak
mendung dan masih belum tahu situasi dan kondisi, jualan pena dengan diberi
waktu satu jam saja harus habis, mencoba menawarkan kepada setiap orang,
walaupun rasa malu ini selalu mengikuti saya. Berjalan jauh untuk mencari
rupiah, namun tidak dapat. Di pinggir Mesjid komplek UT ada banyak penjual, dan
disana kami tawarkan, kata salah satu ibu belum juga kita ngomong udh “pasti
ini jualan pena lagi kan, ahh ibu sudah membelinya beberapa bulan lau”. Saya beserta teman dengan tampang memelas hahaha..
Kemudian ada seorang bapak yang sangat baik hati membeli pena dengan harga Rp.
5.000, sungguh senang sekali.. ahahah.
Uang pertama ku nihh, nmaun hari pertama ini jualan kelompok kita tidak
habis.
Hari kedua kita outbond, cuacanya
tidak mendukung hujan pun turun, namun kita juga sama harus jualan buku dengan
modal 1 buku itu Rp. 60.000 dan harus jualan pena kembali. Waaah ini buku mahal
banget, awalnya mustahil ada orang yang mau beli, tapii diperjalanan, kita
bela-belain naik angkot ke daerah Cirendeu, menawarkan pena dan buku itu. Saya
mencoba menawarkan ke warung, mbak nya bilang “itu pena harganya kemahalan mau
saya jual berapa disini juga hanya menjual Rp. 1.000” sambil ketus banget
ngomongnya. Orang tiap orang silih berganti dan menolak dengan alasan mereka,
dan sangat ga enak. Youes gapapa.. dijalan nih, tadinya malu mau menawarkan ke
abang-abang yang lagi neduh dan duduk dimotornya. Saya mencoba menawarkan pena
itu dengan harga Rp. 1.500, haha alhamdulillah akhirnya abang yang cakep itu
bilang “ mmmh ini aja deh ambil gpp”, hahah aah yang bener bang, gpp ini,” ia
bener gpp”.. syukurnya dikasih Rp. 50.000. tak lupa mengucapkan terimakasih kepada
abang itu. Sungguh hati ini sangat senang sekali dan aneh. Sungguh pengalaman
ini pengelaman yang paling berharga dan sangat menakjubkan.
Ya Alloh sungguh tidak ada yang
tidak mungkin, Engkau selalu memberi jalan disaat kamu tersesat, dan selalu
membukakan pintu rejeki yang begituu luass. Jangan melihat orang dari luarnya
saja. Untuk mencari rupiah ini sungguh sangat membutuh
pengorbanan, kesabaran yang begitu tinggi, tak pernah berputus asa, serta
menghilangkan rasa malu ini, begitu pun kejujuran harus tetap diterapkan. Semangat
teruus...
Man Jadda Wajada
Cita-cita :
Ingin menyenangkan mama, punya
banyak perusahaan dimana-mana guna untuk memberi lapangan kerja. Ingin menjadi
wanita sholehah yang sukses. Aamiin..
No comments:
Post a Comment